Pengertian Litosfer
Litosfer adalah lapisan paling luar dari Bumi yang tersusun atas batuan padat dan tanah. Lapisan ini meliputi kerak bumi (crust) dan bagian atas mantel bumi yang bersifat kaku (upper mantle rigid). Ketebalan litosfer berkisar antara 50 hingga 100 km di bawah daratan, dan lebih tipis di bawah dasar samudra (sekitar 5–10 km). Litosfer terpecah menjadi lempeng-lempeng tektonik besar yang terus bergerak perlahan akibat arus konveksi di lapisan astenosfer di bawahnya.
Dinamika Litosfer
Pergerakan lempeng tektonik menyebabkan berbagai fenomena geosfer seperti gempa bumi, gunung api, dan pembentukan pegunungan. Terdapat tiga jenis batas lempeng: konvergen (bertumbukan), divergen (menjauh), dan transform (bergeser horizontal). Aktivitas vulkanisme dan seisme merupakan bagian penting dalam memahami dinamika litosfer di permukaan bumi. Contohnya, Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng besar (Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik), sehingga sering mengalami gempa dan letusan gunung berapi.
Video Pembelajaran: Memahami Litosfer
Tonton video berikut untuk memperdalam pemahamanmu tentang struktur litosfer, pergerakan lempeng tektonik, dan dampaknya terhadap kehidupan di Bumi.
Manfaat dan Dampak Litosfer
Litosfer menyediakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, seperti mineral logam (emas, tembaga, nikel), batu bara, minyak bumi, gas alam, serta bahan galian industri (pasir, batu kapur, dll). Namun, eksploitasi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti tanah longsor, erosi, penurunan kualitas tanah, dan bahkan memicu bencana geologi akibat aktivitas tambang atau penebangan hutan di lereng gunung.
Oleh karena itu, pemanfaatan litosfer harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek geologis, ekologis, dan sosial.